Senin, 26 November 2012

Elegi Untuk Ananda


Nak…
Ketika kamu belum tercipta di dunia ini
Ada sepasang sayap yang tulus saling mencinta
Yang bersatu dalam merobohkan tembok penghalang
Yang berjanji untuk terus menyatu dalam setiap kepakannya
Yang bermimpi ingin menaklukkan dunia

Saat kamu hadir
Betapa bahagianya kami
Jutaan lantunan doa dan harapan
Tak lepas kami munajatkan untukmu
Sepasang sayap milik kami
Selalu siap membimbing dan menjagamu
Untukmu belahan hati kami
Untukmu menjadi mahluk yang lebih baik
Dari sekedar yang kami miliki

Nak...
Ketika roda kehidupan bergulir
Kita tidak pernah bisa menduga
Akan apa yang terjadi di luar kuasa kita
Terkadang manusia dewasa
Punya keinginan yang tidak dapat dipahami
Bahkan oleh sesama manusia dewasa

Hidup memang tidak selalu menjanjikan bahagia
Pun hidup tak melulu bercerita tentang kesedihan
Jika sepasang sayap milik kami
Tak mampu bertahan untuk terus bersama
Yakinlah Nak,
Kita akan selalu baik-baik saja

Bunda dan kamu
Bisa tetap meraih bahagia
Bisa tetap terbang tinggi meraih asa
Walau dengan satu sayap

Karena untuk bahagia
Kita sendiri yang harus menciptakan
Tidak hancur karena "nya"
Tidak musnah karena "dia"
Selalu ada kita dan Tuhan
Dan sebuah sayap milik Bunda


Catatan kesendirian

Bintaro, 25 Juli 2012


Jumat, 09 November 2012

Poetry Lovers

“Painting is poetry that is seen rather than felt, and poetry is painting that is felt rather than seen.” ― Leonardo da Vinci