Minggu, 14 Oktober 2012

I Love You, Bapak!!


October 13th, 1989


23 tahun yang lalu, pada tanggal yg sama, saya kehilangan sesosok ayah yang sangat saya kagumi dan sayangi. Usia saya saat itu baru menginjak 9 tahun. Tapi waktu yang cukup singkat itu, sangat menorehkan kenangan yang cukup dalam tentang keberadaan bapak di hati saya. Walau bapak tidak punya cukup banyak waktu di rumah karena kesibukannya mencari nafkah, setiap detik kehadirannya sangat berkesan. Bapak selalu ada di setiap masalah yang saya hadapi dan selalu menjadi pahlawan bagi saya.

Bapak yang acap kali harus bertugas keluar kota dalam kaitannya dengan tugas audit yang harus dijalaninya, sekembalinya dari tugas, selalu membawakan kami, pasukan girly (kami berempat bersaudara kandung perempuan semua) berbagai oleh-oleh. Seakan kami tak pernah lepas dari ingatannya walau dia berada jauh dari kami. Kalaupun tidak membawakan oleh-oleh, selalu ada coklat Silver Queen yang disiapkannya untuk menebus rasa bersalahnya karena acap kali jauh dari kami.

Tapi jangan salah. Untuk mendapatkan coklat tersebut, kami harus menyingsingkan tenaga kami, untuk sekedar menginjak-injak badannya. Terkadang bapak berpura-pura tidak bernafas alias mati. Tentu saja kami akan berusaha membangunkannya dengan menggelitiki badannya. Terkadang sampai kami menangis baru bapak akan tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan kelakuan kami. 

Setiap bapak ada di rumah, selalu ada sesi sholat berjamaah. Kami yang masih kanak-kanak, lebih senang bercanda saat sholat berjamaah yang kadang menimbulkan amarah bapak. Pernah kami dipukul tangan kami menggunakan ujung ikat pinggang. Sehabis itu pula bapak akan merayu kami dan membaik-baikkan hati kami. Hal lain yang sangat saya ingat dari bapak adalah setiap di penghujung sholat, bapak selalu berdoa dengan suara yang agak keras. Isi doanya adalah mengajarkan kami untuk mendoakan mama dan bapak supaya masuk surga.

October 13, 2012

Kemarin malam, saya bermimpi tentang bapak. Mungkin itu adalah hadiah dari Allah untuk menghapuskan kerinduan saya pada bapak. Dalam mimpi saya, bapak sedang terbaring sakit. Saya yang sangat rindu pada dirinya, berusaha merawatnya hingga akhirnya dalam mimpi itu saya tersadar bahwa bapak telah tiada. Bapak tidak mengeluarkan sepatah katapun dalam mimpi semalam. Hanya senyum khas miliknya yang juga dimiliki oleh saya, yang hadir semalam.

Bapak biarpun telah tiada, acap kali hadir dalam mimpi-mimpi bisu saya terutama jika perasaan saya sedang sangat sedih dan saat rasa rindu membuncah. Ah, seandainya bapak masih hadir dalam hidup saya, sama seperti 23 tahun yang lalu, garis hidup belum tentu akan seperti ini. Tentunya akan selalu ada pahlawan yang membantu saya menyelesaikan tiap masalah yang saya alami. Bapak, sosoknya akan terus saya ingat dalam untaian doa-doa. Persis seperti yang beliau ajarkan...

Ya Allah, dalam doa saya kali ini, mohon ampuni segala dosa bapak saya. Jauhkan beliau dari siksa kubur. Jauhkan bapak dari siksa api neraka. Mohon diterima segala amal ibadahnya dan pertemukanlah kami kembali dalam jannah-MU. Terima kasih ya Allah.

Bapak, I miss u so much. Seandainya bapak masih ada disini....

Tidak ada komentar: