Sabtu, 30 Januari 2010

Jauzi dan Cita-citanya...

Beberapa hari yang lalu, saya meminjam sebuah picture book dari Primary Library. Saya lupa judul buku tersebut. Tapi saya masih ingat akan kisah yang tertera didalamnya. Buku itu berkisah tentang seorang ibu dan anak laki-lakinya yang sangat menyayangi ibunya. Anak laki-laki tersebut berkata bahwa ia akan tetap tinggal bersama ibunya sampai ia dewasa kelak. Lalu si ibu berkata bahwa saat si anak dewasa, pastinya ia akan bisa menjadi apapun profesi yang dicita-citakannya. Entah itu polisi, pemadam kebakaran, dokter, perawat, dan lain-lain. Saat ia dewasa kelak, pasti si anak tersebut akan sibuk dengan pekerjaan dan dunianya yang baru. Tapi ia tetap bersikeras bahwa ia akan tetap menemani ibunya sampai kapanpun dan tetap akan kembali ke rumah. Hingga terakhir kali, ibunya berkata bahwa saat si anak laki-laki tersebut dewasa kelak, pasti ia akan memiliki pendamping hidup dan akan pergi meninggalkan si ibu. Si anak lalu berkata, bahwa benar ia akan memiliki pendamping hidup yang sangat dicintainya. Tapi ia akan memilih tinggal disamping rumah ibunya sehingga ia tetap bisa menjaga ibunya kelak jika ia dewasa.

Kisah yang sangat menyentuh hati, saat saya membacakan buku tersebut untuk kedua buah hati saya. Seperti biasa, sesi membacakan buku tidak akan berakhir hanya dengan satu kali dibaca. Saya harus mengulangnya untuk yang ketiga kalinya. Hingga pada akhirnya, karena rasa ingin tahu, saya bertanya pada Jauzi tentang apa yang dicita-citakannya kelak saat ia dewasa.

Saya : Kakak kalo sudah besar cita-citanya ingin jadi apa?
Jauzi : Ehmmm...aku pengen jadi putri sejati. Kayak Barbie gitu loh bunnn...
Saya : (terperanjat kaget dan tidak menyangka akan jawabannya itu).Emangnya temen- temen kakak kalo udah besar mau jadi apa?
Jauzi : Kalo Zaki ama Ammar katanya kalo sudah besar mau jadi pangeran impian.
Saya : Emang kakak ga mau jadi dokter?
Jauzi : Engga. Kalo jadi putri kan bisa menyihir orang. Nanti kalo Bunda nakal, aku sihir jadi kodok loohhh!!
Saya : (Cape dehhh...ini anak kebanyakan nonton filem...duhh!! Semoga Zayyan belum teracuni oleh film-film penjual mimpi dan imajinasi).

Mbakkkk!!! (manggil-manggil si mbak dan mulai berpikir untuk mengurangi jatah anak-anak nonton TV dan film kartun).

Tidak ada komentar: