Rabu, 16 Maret 2011

Friendship, Love and Pray

Bulan ini masih dapat dikategorikan sebagai bulannya hujan turun. Walaupun keadaan cuaca di Bumi sangat ekstrem, pagi panas terik lalu siang menjelang sore bisa turun hujan, tetap saja ini musim penghujan. Yah musim hujan kadang punya banyak cerita yang dapat dibagi. Ini salah satunya.

Beberapa minggu terakhir, cuaca hati saya semendung cuaca dalam arti yang sesungguhnya. Kalau dikupas dari judul entrinya, itu merupakan plesetan dari film yang terilhami dari buku Eat, Pray and Love. Versi saya dimulai dari "friendship" yang terbina akibat ada beberapa kecocokan dan kenyamanan. Friendship atau persahabatan kami bermula dari area pekerjaan atau lebih tepatnya di kantor. Kemudian, tidak hanya di kantor kami menghabiskan waktu bersama. Selepas jam kantor, kami sering jalan bersama atau berputar-putar mengukur jalan, hanya untuk sekedar berbagi cerita tentang banyak hal. Yang sepele maupun yang menguras otak. Waktu berjalan, hari, bulan dan bahkan tahun telah kita lalui bersama.

Saya selalu percaya, bahwa segala sesuatunya itu akan selected by nature. Sifat kami satu sama lain berbeda 360 derajat. Masing-masing paham akan kekurangan dan kelebihan dari tiap individu. Bahkan saya belajar dari kelebihan sahabat saya itu untuk menutupi sedikit demi sedikit kekurangan saya. Kedekatan yang begitu nyata, ketulusan yang terjalin, susah senang, kami lalui bersama. Tidak selalu mulus memang. Kadang riak kecil datang menyapa. Dus, kami tetap lalui bersama.

Persahabatan itu menciptakan rasa sayang dalam artian sayang yang sesungguhnya atau love dalam bahasa Inggrisnya. Ada rasa sakit jika sahabat saya tersakiti. Ada rasa senang kalau sahabat saya bahagia. Walau hanya dengan membagi sedikit jokes, melihat senyum yang muncul, terasa terpuaskan hati ini. Saya selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sahabat-sahabat saya.

Bersahabat berarti saling mendukung dalam kebaikan. Bahkan ketika salah seorang sahabat akan pergi jauh dari pandangan mata saya sehari-hari, kehadirannya selalu ada di hati saya. Walau jarak memisahkan, saya akan selalu menghadirkannya di relung jiwa. Walau dengan segala keterbatasan kami, semoga, hati kami akan selalu menyatu. Menyatu untuk saling percaya, bahwa persahabatan yang tulus itu akan selalu ada. Bahwa nun jauh di sana dan di dekat sini, akan selalu ada sahabat yang membawa namanya dalam setiap doa-doanya. Selalu berharap akan pencapaian yang terbaik yang dapat diraih dalam hidup.

Ok, rasanya saya harus berhenti menulis sekarang. Meski saat saya menulis ini, di luar sana, cuaca sedang tidak hujan, tapi saya tak dapat membendung limpahan air mata saya. Saya memang sentimentil, apalagi kalau cuaca hati dan alam sedang mendung. Last but not least, Selamat jalan sahabat!! Dimanapun dirimu berada, you can count on me...

Ps. Don't forget to remember me.

Tidak ada komentar: