Sabtu, 19 Maret 2011

What is your PASSION?

"Purpose of life gives away to vision. Vision creates dream. And dreams become reality." -Charley Sweeney

Berawal dari Twitter, dimana saya secara kebetulan mem-follow salah seorang yang aktif berkecimpung di CareerCoach, saya banyak mendengar istilah passion. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti yang dihasilkan agak gimana gitu. Orang menyamakan passion dengan gairah. Kata passion, semakin banyak saya temui saat saya membaca buku Your Job is not Your Career yang ditulis oleh Rene Suhardono. Kembali ke definisi passion, menurut Rene, it is (not) what you're good at. It is what you enjoy the most!

Setelah banyak membaca tulisan Rene di Twitter, Kompas kolom "Ultimate U" setiap sabtu, juga membaca buku karya beliau dan juga sekali mengikuti talkshow yang digelar pada salah satu acara di Indochine FX, saya mulai mencari dimana passion saya yang sebenarnya. One of my friends said that saya agak terlambat dalam memahami apa saja passion saya dalam biduk karir. Well, bagi saya tidak ada kata terlambat untuk berubah atau untuk mempelajari sesuatu. Mungkin selama ini saya kurang menggali keberadaan passion dalam karir saya. Tapi tentunya setiap orang punya passion yang berbeda-beda yang kadang kurang disadari. Sebelum berbicara tentang passion, ada baiknya kita membahas lebih dulu mengenai prioritas dalam bekerja. Ada orang yang bekerja demi sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Ada yang bekerja demi mencapai posisi tertinggi di institusi dimana ia berada. Semua pilihan tentu ada konsekuensinya.

Rene menyebutkan bahwa cara mudah melihat dan mengelompokan pilihan dan konsekuensi karir adalah dengan mengacu pada segitiga karir, yaitu gaya hidup (pemanfaatan me-time untuk kesenangan pribadi dan keluarga); kepuasan kerja (kepuasan dalam bekerja dan berkarya sebagai bagian organisasi); dan kompensasi (uang dan manfaat intrinsik yang diterima sebagai kontra prestasi kerja kita). Dari situ kita dapat memilih, mana yang lebih menjadi prioritas yang dijalankan dengan penuh kesadaran akan makna dan konsekuensinya. Selanjutnya, cari perusahaan atau organisasi yang sesuai dengan prioritas kita.

Balik lagi ke passion. Masih menurut Rene, beberapa hal yang berkaitan dengan passion adalah bahwa akan mucul keunikan pada diri kita, segala aktivitas/hal yang sangat kita minati, berasal dari hati yang tulus, dijalankan dengan sepenuh hati, dan efek akhirnya adalah senang dan gembira! Passion merupakan anak tangga untuk memahami tujuan hidup. Jika kita mampu membuat tujuan hidup yang jelas, tegas dan mendetail, makan semakin besar kemungkinan terealisasinya tujuan tersebut.

Jika diaplikasikan dalam kehidupan berkarir saya, maka ada banyak antusiasme dalam diri saya. Diantaranya: organisasi, connecting with people, caring with others, music, travelling, photography, writing, psychology, new age, diskusi, entertainment, adventure, humour, batik, sharing information, gadgets, design interior, reading, car, kids clothes, etc. Saya termasuk orang yang suka mencoba hal-hal baru. Selalu ada antusiasme untuk mengetahui hal-hal yang belum pernah saya temui sebelumnya. Dari sekian banyak antusiasme saya, saya sudah memutuskan mana yang akan menjadi prioritas dalam hidup. Keputusan itu sudah ada sih, tapi rasanya cukup saya simpan di hati saya dan dijalankan demi mencapai tujuan hidup saya yang sesungguhnya. Semuanya sudah saya tuangkan dalam rencana hidup saya ke depan dan sudah mulai diaplikasikan sedikit demi sedikit.

Itu tentang passion saya. What about you??

Tidak ada komentar: