Kamis, 18 Desember 2008

Korek Kuping

Entah bagaimana mulanya, tapi kalo saya ingat-ingat kejadian ini, rasanya mau ketawa geli. Kejadiannya berawal ketika Jauzi berumur sekitar 1 tahun. Seperti pepatah, like father like son. Awalnya mungkin karena Jauzi sering melihat saya mengorek kuping dengan cotton buds, ia minta dibersihkan juga kupingnya dengan cotton buds. Mungkin karena sensasi geli yang ditimbulkan, ia mulai kecanduan korek-korek kuping. Sehari aja tidak dikorek kupingnya dengan cotton buds, rasanya mungkin tidak afdol. Rutinitas korek kuping biasanya dilakukan saat menjelang tidur malam.
Malam itu, saat matanya mulai mengantuk, Jauzi minta dikorek kupingnya. Merasa bahwa aktifitas korek-korek kupingnya sudah keterlaluan, akhirnya saya larang.
Me : Jauzi, udah tidur aja ga usah pake dikorek-korek segala deh kupingnya. Nanti malah luka lagi kupingnya!
Jauzi : (tetap ngeyel dan ngeloyor begitu aja tanpa mendengarkan saya).
Me : Jauzi, mo kemana sih? Ga usah ambil cotton budsnya. Bunda ga mau korek-korek kuping Jauzi.
Jauzi : (tetep ngeloyor pergi en mulai mengobrak-abrik tempat penyimpanan cotton buds)
Me : Jauzi, kok ga dengerin bunda ya?? Emangnya punya kuping ga sih?
Jauzi : Punyaaa...
Me : Nah..klo punya kok ga dengerin bunda ngomong sih?? Emang punya kuping buat apa??
Jauzi : Buat korek-korek.
Gubrakkk!!! Mo pingsan rasanya....

1 komentar:

hanna latuputty mengatakan...

ha...ha...ha...bener kata Jauzi dong bunda!!! ha..ha...bunda kena batunya!!!! ha..ha...ha...