Jumat, 21 November 2008

How GOOD is your English??


Ketika saya sedang memproses salah satu koleksi di perpustakaan, mata saya tertuju pada ilustrasinya. Menarik dan lucu...begitu kesan yang pertama kali muncul. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya melihatnya. Sebelumnya, saya telah menyelesaikan (mengolah dan meg-entri data) versi buku dari judul yang sama. Bahkan saya telah membaca salah satunya. Judul serinya yaitu Horrible Histories.
Menurut saya, ide buku tersebut sangatlah inovatif. Dari judulnya saja sudah tergambar bahwa pastinya buku tersebut mengupas mengenai sejarah. Kalau anda berkesempatan membacanya, pasti anda akan berpikir sama dengan pendapat saya. Belajar sejarah, pada masa2 saya masih berseragam sekolah, merupakan pelajaran yang membosankan dan membuat ngantuk dengan guru2 yang cenderung statis (duduk dimeja guru, menghafal, mendikte, mencatat, lalu ada PR). Malahan saya sempat berpikir, untuk apa sih kita belajar sejarah yang tentunya kebenarannya bisa digugat?? Itu sebelum saya melihat dan membaca buku2 sejarah yg lain (yang ada gambarnya yg paling saya suka). Belajar sejarah, tanpa didukung pembuktian2 berupa gambar, teks, dll. sungguh membosankan. Tapi tidak untuk judul seri yang satu itu. Selain ada gambar2nya, dengan bahasa yang mudah dipahami, dilengkapi juga dengan lelucon2 yang berkaitan dengan sejarah tertentu. Nah, salah satu ilustrasi leluconnya bisa dilihat dari pemilihan kata-kata pada ilustrasi sampul judul "The Frightful First World War":


Noses are red,
My feet are blue,
There's lice in my pants,
And the rats ate the stew

Puisi aslinya yaitu:

Roses are red,
Violets are blue,
Sugar is sweet;
And so are you
Hihihi...Funny kan??? Walaupun menggunakan bahasa Inggris, tapi sedikit banyak saya bisa mengikuti isi buku tersebut. Terkadang jokes dalam bahasa Inggris, kurang bisa saya tangkap dimana letak kelucuannya. Wong bukan jokes aja saya kadang ga ngerti. Hehehehe...itu mah sebenarnya berkaitan langsung dengan kemampuan berbahasa Inggris. Memalukan memang!! Saya yang notabenenya bekerja disalah satu institusi yang isinya wong bule semua, kok ya bahasa Inggrisnya masih minim juga. Kalo bahasa Inggris tertulis sih masih mending (soalnya masih bisa mikir), nah klo langsung tembak cepat2...kacau jg jawabnya. Padahal udah ngeles sana sini. Dan yang lebih mengherankan lagi, disini, anak2 kecil udah pada pandai berbahasa Inggris (ye iyelah...wong emak bapaknya orang bule).
Ngemeng-ngemeng bahasa Inggris, saya punya pengalaman yang lumayan lucu juga kalo saya mengenangnya kembali. 3 tahun yg lalu, saat baru beberapa bulan berhubungan langsung dengan orang bule, kejadian ini terjadi. Bos saya dulu, British, laki2, lumayan detail dan merupakan orang yang lumayan perfeksionis. Kalo saya berbuat kesalahan sedikit saja, matanya langsung menyorot tajam seakan menusuk2 (jarum kalee...) dan menyelidik. Pernah suatu hari, ia sedang ada urusan disalah satu kantor kita di Pondok Indah. Kebetulan meja saya sejajar dengan meja kerjanya walaupun dipisahkan oleh akses keluar. Saat tak ada orang lain selain saya, telepon dimejanya berbunyi. Sesaat saya menoleh ke kanan dan ke kiri (kali aja ada orang selain saya di perpustakaan yang berniat mengangkat telepon). Sialnya, cuma saya seorang. Akhirnya mau tidak mau saya harus mengangkatnya. Saat itu saya berdoa, semoga yang menelepon bukan orang bule.
Rupanya, doa saya belum dikabulkan. Yang menelpon totally bule 100%. Begini cuplikan dialognya:
Tidudit tidudit...
Me: Hello, Secondary Library...
Miss Bule : Hello...may I speak with Mr. C....H
Me: Sorry, he's not here at the moment
Miss Bule: Where is he?
Me: He went to Pondok Indah
Miss Bule: Will he be back to Bintaro?
Me: I don't think so...because he brought his bag
(nah...disini neh mulai ngaco...dia menerjemahkannya dgn "He broke his back)
Miss Bule: Oh my God...is he ok? Is he in Pondok Indah hospital? (suaranya mulai terdengar panik)
Me: No...no...I mean he brought his bag (Gantian deh gw yg panik...secara klo diterjemahkan sebebas2nya, bisa kena kemplang deh gw ama bos gw itu. Maka dari itu, kalimat itu gw ulangi selama 3 kali dengan nada dasar C=do alias pelan2 bgt plus mulut gw dimonyong-monyongin biar mirip ama ujung teko)
Miss Bule: Ok, I'll catch him later and I'll send him a letter. Bye...
Me: Byee...(sambil berharap moga2 dia nangkap apa yg saya bicarakan tadi).
Keesokan paginya, ketika saya menatap ke arah sebelah kiri saya, tampaklah wajah si bos yg penuh kedamaian. Berarti tuh Miss Bule yang kemarin, sudah memahami penjelasan saya.
Thanks God....so, how good is your English?? Jawabannya...depend on.

Tidak ada komentar: